Slider

VIDEO

BLOGGING NOTE

KULINER

SEJARAH

ACEH SELATAN

S O S O K

Gallery

» » » Warisan Para Endatu

Sahabat, adat istiadat yang sering disebut dengan sebutan budaya secara kontinu berlaku dalam kehidupan  bermasyarakat. Adat dan budaya yang telah berlaku itu sebaiknya tidak boleh dilanggar, bila dilanggar akan mendapatkan hukum sosial dari masyarakat. Perlu untuk diketahui bahwa adat istiadat lebih dekat dengan hukum atau norma, sedangkan budaya lebih pada kebiasaan dalam sebuah bangsa. Meskipun demikian, Adat dan budaya merupakan dua hal yang tidak bisa kita pisahkan satu sama lainnya.

Ada pepatah kuno diaceh yang berbunyi begini “Gadoh Aneuk Meupat Jeurat, Gadoh Adat Pat Tamita”. Artinya : Jika anak yang hilang masih bisa untuk dicari, tapi jika hilang Adat dan budaya kemana mesti dicari. Sudah sepatutnya setiap elemen masyarakat yang ada diaceh khususnya generasi muda selalu mengingat pepatah tersebut. Fakta telah mengungkap bagaimana ‘buas’ nya generasi muda diaceh mengadopsi tren dan budaya luar yang bertentangan dengan syari’at islam. Semua sudah terlihat kok diluar sana, baik pada siang hari maupun pada malam hari. 

Ada baiknya kita menjadikan adat istiadat dan budaya itu sebagai lentera kehidupan yang bisa menerangi tatanan kehidupan, ekonomi, sosial, dan politik dinegeri Serambi Mekkah ini. Tanpa adat atau budaya kita jelas akan kehilangan identitas ke aceh –an yang telah dipertahankan oleh para endatu lalu kita akan berada pada kebimbangan dimana aturan adat dan istiadat tidak lagi diketahui secara benar dan bagaimana budaya kitapun tidak mengetahuinya lagi. Sungguh memalukan apabila seseorang ditanya tentang adat dan budaya didaerahnya sendiri tanpa mampu menjawab secara pasti. Padahal dengan kehadiran adat dan budaya tersebut kehidupan bermasyarakat akan berjalan dengan rukun dan dinamis sebab dalam aturan adat telah disebutkan bagaimana kebiasaan – kebiasan yang berlaku sehingga akan memberi keamanan dan keadilan dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat.

Sahabat, Sebagai generasi muda sudah sepantasnya kita menghargai adat istiadat dan juga budaya daerah kita masing – masing agar tidak terkikis habis oleh zaman. Orang tua telah menitipkannya kepada kita untuk dilestarikan, tujuannya tidak lain adalah agar warisan endatu tetap kokoh berdiri karena itu merupakan identitas kita yang telah diperjuangkan sejak dulu. Kita harus bangga dengan adat dan budaya yang kita miliki karena itulah kita, sebagai sebuah warisan tiada tara.

SETELAH MEMBACA ARTIKEL DIATAS, BAGAIMANA PENDAPATMU..

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

4 >>Komentar :

  1. Setuju sekali cut bang De.....

    kawula muda geutanyo kini begitu 'ganas' dalam mengadopsi budaya luar... hingga lupa akan adat istiadat dan budaya nanggroe.
    Sungguh disayangkan.

    Mudah2an tulisan ini menginspirasi kita semua untuk mempertahankan adat kebiasaan warisan para endatu... kalo bukan kita, siapa lagi, ya kan bang?

    Trims atas postingannya.... beuthoi that, gadoh aneuk meupat jeurat, gadoh adat pat tamita?

    BalasHapus
  2. hehe, pertamax ulon tuan hai.... hihi

    BalasHapus
  3. @alaika abdullah Keadaan anak muda diaceh memang sudah "berselera tinggi" cutkak. Kadang gak menyadari apa yang dilakukan itu telah mencederai adat ditempatnya tinggal. hom hai... dikheun ghet ghet han jih pateh. nyang mangat jih di rom ngon batee.

    BalasHapus
  4. @alaika abdullah Seulamat cutkak, posisi pertamax memang cukop lagak jameun jinoe, hahaha

    BalasHapus

Silahkan Beri Tanggapanmu Tentang Post diatas ^_^