Slider

VIDEO

BLOGGING NOTE

KULINER

SEJARAH

ACEH SELATAN

S O S O K

Gallery

» » » Aceh Selatan Bukan Daerah Jampi – jampi

sumber img:google
Peradaban manusia semakin canggih dengan hadirnya inovasi – inovasi terbaru. Kata orang sih kita sekarang berada pada kondisi serba digital. Walaupun demikian rasa kopi kluet yang tiap pagi kunikmati tetap saja berasa kampung halaman yang tenang dan damai. Lain halnya kopi maka lain pula halnya dengan teknologi. Kedua hal tersebut tentu tidak layak untuk disejajarkan. Maka tatkala aku sedang menikmati kerasnya kopi kluet di depan laptop, sebuah e-mail masuk dan tanpa merasa terpaksa aku langsung membacanya.

Setelah selesai membaca kalimat pendek dari salah seorang member grup FB “Suaq Bakuang Online”, sesaat aku terdiam sambil menatap beberapa burung murai yang masih bernyanyi disela – sela pohon kelapa. Ada yang menarik terselip dari isi email tersebut. Dikatakan menarik juga tidak terlalu tepat, dikatakan mistis namun masih cuma wacana. Inilah isi email itu:

 “ Maaf bang, saya cuma nitip saran untuk dipublish di blog TERAS ANEUK JAMEE. Coba abang kupas masalah Aceh Selatan Bukan daerah Jampi – jampi. Karena kita tau kabupaten – kabupaten lain beranggapan begitu terhadap daerah kita sehingga kitapun ikut terkena imbasnya. Atau sebaliknya abang bahas saja dengan tema “ Ilmu Kebathinan Merupakan Tradisi Dari Aceh Selatan “.
Demikian. Setelah membacanya pasti terselip sesuatu yang sebenarnya layak untuk ditanyakan pada masyarakat yang berasal dari daerah yang dimaksud dalam email itu kan? Tentu saja sebagai warga dari Aceh Selatan aku pun berkewajiban untuk memberi beberapa informasi real masa dulu dan masa sekarang tentang masalah itu. Melihat ada dua judul yang disarankannya dalam email itu membuatku sedikit paham duduk persoalannya. Judul pertama adalah merupakan sebuah keinginan agar segala sesuatu yang bersifat mistis di daerah kami dibuat terang sesuai dengan fakta. Sementara judul yang kedua merupakan luapan rasa marah belaka, sebabnya adalah orang lain masih tidak percaya bahwa apa yang dituduhkan kepada daerah kami adalah hal kosong belaka.

Sekilas kita kembali kebelakang, pernah tersebut sebuah pernyataan yang bagiku sangat takabur yang tercetus oleh beberapa orang ‘jagoan’ dari daerah kami di aceh selatan. Pernyataan itu berbunyi “ Bukan anak aceh selatan kalau tidak kebal ”. Bagaimana analisa sahabat?

Artinya warga dari wilayah Aceh Selatan sepertinya sudah ditakdirkan kebal terhadap senjata tajam. Padahal, tidak sama sekali. Aku saja sering terluka tatkala sedang menggunakan pisau. Hanya segelintir orang saja yang memiliki ilmu kebal dan oleh karena suasana hati sedang ‘on fire’ akhirnya tercetuslah pernyataan tersebut.

Dan satu lagi yang paling penting untuk kupaparkan diblog ini yakni mengenai ‘Jampi – jampi’. Pernah kudengar bahwa jika ingin belajar jampi – jampi silahkan datang ke aceh selatan karena disana gudangnya ilmu itu. Beuuhhgg…. Aku pertama orangnya yang menolak pernyataan tersebut. Aku punya beberapa alasan yang kuanggap beralasan.

Pertama: Orang aceh selatan merupakan orang yang beragama islam yang kuat dan ta’at. Meletakkan nilai islam diatas segala – galanya. Sebagai pemeluk islam yang ta’at, sangat diharamkan untuk melakukan ritual ‘jampi-jampi’ yang murni bersekutu dengan syetan.

Kedua: Orang Aceh Selatan merupakan pekerja keras, baik itu sebagai Nelayan, pedagang, Petani, Penggarap kebun dan Pegawai negeri /swasta. Mereka adalah kelompok masyarakat yang sudah modern. Mereka menghidupi keluarganya dari hasil yang didapat sebagai tersebut diatas. Karena kesibukan mereka hampir tidak ada waktu untuk memikirkan atau melaksanakan ritual – ritual yang berbau mistis. Dan

Ketiga: Orang Aceh Selatan merupakan kelompok manusia yang pada dasarnya tidak ingin mengganggu. Aku sangat menyadari bagaimana watak daripada masyarakat aceh selatan pada umumnya.
Jika tidak merugikan kami, maka kami pun tidak merugikan mereka.
Jika tidak mengusik ketenangan kami, maka kamipun tidak akan mengusik ketenangan mereka.


Dua hal tersebut diatas sudah menjadi aturan baku dalam masyarakat aceh selatan secara turun temurun. Hal ini sangat dijaga oleh masyarakat agar tidak berlaku kurang baik terhadap masyarakat  dari kabupaten lain yang ada diaceh selatan. Dalam hal ini, jika pun ada ilmu kebathinan pada beberapa masyarakat, semua itu hanya untuk "pagar tubuh" saja dan mereka pun akan menjaganya agar tidak menampakkannya dan merugikan orang lain sebab begitulah adat orang aceh selatan pada umumnya. Jadi tidak benar jika orang Aceh Selatan paling jago dalam menggunakan jampi - jampi untuk merugikan orang lain.

Sahabat, Ilmu kebathinan itu banyak macamnya. Kita semua tau bahwa sesuatu yang tidak baik itu akibat dari berserikat dengan iblis dan kita sebut dengan santet. Itu sangat merugikan manusia karena bertindak tanpa rasa perikemanusiaan. Jelas itu sangat bertentangan dengan islam. Lalu bagaimana halnya dengan ilmu kebathinan yang digunakan oleh tabib yang menggunakan ilmu bathin untuk mengobati orang lain? Tukang santetkah dia? Jawab sendiri aja ya sob...

Sudah jamak terjadi diindonesia, diaceh pun demikian. Ilmu kebathinan berjalan pada dua warna untuk mencapai tujuannya. Di Aceh Selatan pun pernah juga terjadi satu dua kasus santet dan itupun sudah sangat lama terjadi bahkan pelakunya pun rata - rata sudah habis masa update-nya di dunia sehingga aliran jampi - jampi pun sudah banyak terputus.

Sudah menjadi rahasia umum pula bahwa berita yang sejengkal itu tatkala sampai diluar akan jadi sedepa karena begitulah adanya sifat manusia yang banyak kesilapan sehingga akibat dari semua itu menciptakan dilema dan kesalahpahaman bagi masyarakat banyak.

Jika demikian halnya bukankah di aceh selatan ilmu kebathinan juga ada? Ada. Tapi jika kita persentase kan, dari 100% masyarakat yang ada cuma 9% yang pandai menggunakan ilmu kebathinan itu dan itu pun hanya sebagai sarana untuk mengobati orang lain belaka.Walaupun ilmu kebathinan itu ada, dan pernah pula terjadi satu dua kasus santet didaerah kami, hal itu bukanlah alasan yang kuat untuk meng-klaim daerah Aceh Selatan merupakan pusat dari jampi - jampi itu. Bagiku itu terkesan mengada - ada belaka, karena faktanya tidak 'separah' seperti yang sudah ditudingkan kepada daerah kami.

Nah bagi saudara –saudara kami se- Aceh  yang pernah beranggapan bahwa daerah kami di Aceh Selatan itu gudangnya jampi – jampi, aku rasa itu terlalu dibesar – besarkan saja. Kita ini orang aceh, yang menjadikan Islam sebagai azaz dalam bergaul dan bertindak. Kami menjadikan ilmu kebathinan yang tinggal segelintir itu untuk kepentingan umat, bukan untuk mencelakai umat seperti yang pernah saudara bayangkan. Tiada guna menuding daerah lain sebagai tempat ini dan itu karena bukan tidak mungkin apa yang kita tudingkan itu pun ada didaerah kita sendiri. Mulailah untuk berpositif thinking, berserah diri pada Allah, Sang Pengasih dan Pelindung ummatnya dari marabahaya. Itulah jalan terbaik daripada kita saling menuduh dan saling mengusik.
Saleum...

"Bagaimana dengan didaerahmu sob, ..?"

SETELAH MEMBACA ARTIKEL DIATAS, BAGAIMANA PENDAPATMU..

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

15 >>Komentar :

  1. Daerah saya pun dikatakan seperti itu, namun sebenarnya tidak semua orang memiliki ilmu tersebut termasuk saya.

    Salam hangat dari Tasikmalaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awak pun tak memilikinya... namun banyak yang segan terhadap awak karena awak berasal daerah aceh selatan. Semua itu sering membuatku tertawa lucu atas sikap mereka.

      Hapus
  2. Saya kira setiap daerah pasti memiliki yang namanya jampi-jampi, cuma masalahnya ada yang terekspose sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan negatip, padahal tidak semua jampi-jampi itu negatip.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awak sepakat dengan mas aldi yang menyebutkan tidak semua jampi - jampi itu negatif, Jika jampi - jampi digunakan untuk mengobati malah kesannya jadi baik.

      Hapus
  3. Sebenarnya namanya ngilmu pasti ada aja Bang di tiap daerah, hanya gak bisa di generalisir,, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu memang betul mister, akan tetapi yang kurang kami terima itu sebutan "gudangnya ilmu jampi - jampi". pada kenyataannya sih gak seperti itu

      Hapus
  4. memang begitu bang, seperti setiap daerah di Aceh audah ada predikatnya masing-masing. Aceh selatan dikenal sebagai daerah jampi-jampi, atau pidie terkenal dengan orang2nya yang pelit2, misalnya. Padahal kan belum tentu benar, ya. Orang punya ilmu santet di mana-mana ada, begitu juga orang pelit, gak mesti orang Pidie, hehee
    Nice, bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuma yang gak enaknya dek, daerah kita di cap sebagai gudangnya jampi - jampi, apa yang hebatnya masalah itu dikampung kita, tak ada yang melebihi kok

      Hapus
  5. klo ditmpt bu'e ada satu daerah yg spt kampung Pa'e. dlu jgn harap bisa keluar kmpung klo ga muntah darah ..tapiiii krn yg kena itu sdh menyakiti hati salah satu warga aja. mereka ga akan begitu klo ga diganggu kok. jadi ga bs menyalahkan 100% pd org kampung itu sih...smg spt itu jg kampung Pa'e yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal bu'e, awak sudah melihat dan bertanya langsung sama tetua kampung. Mereka bilang semua yang terdengar itu tidaklah seperti kenyataan. Masing2 daerah punya kekuatan tersendiri sebagai peninggalan nenek moyang. Kenapa daerah kami saja yang di cap seperti itu. kan gak puas awak..

      Hapus
  6. Saya percaya kok Bang
    pada dasarnya semua orang itu baik
    kalo saja enggak diusik hidupnya dan disakiti egonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. akupun percaya tentang itu sob, karena diganggu makanya terjadi. Akan tetapi itu terjadi juga pada tiap2 daerah dan bukan hanya didaerah kami saja.

      Hapus
  7. memang cukup sulit menghapus 'stempel' yg telah tertera ya... tapi aku percaya, kenyataan akan lebih berbicara.. :)

    BalasHapus
  8. Saya tidak terlalu paham dengan hal-hal magis seperti ini, tapi yang pasti ritual itu ada karena dibuat manusia :)

    BalasHapus
  9. http://makmurdimila.wordpress.com/2013/12/09/pidie-kriet-sebuah-prasangka/

    BalasHapus

Silahkan Beri Tanggapanmu Tentang Post diatas ^_^