Menyapa sahabat kembali disela kesibukan yang seolah selalu saja terjadi. Baik itu dipagi hari, siang maupun malam. Namun ada baiknya kita semua selalu menjaga kondisi tubuh agar senantiasa sehat setiap hari guna mmendapatkan hasil yang maksimal disaat sedang melakukan aktivitas.
Sahabat, beruntung dalam kehidupan dunia maya aku mendapatkan beberapa teman 'karib' yang selalu mendorongku untuk selalu eksis mengurus blog. Diantara mereka itu adalah yang telah mengirimkan sebuah puisi untuk dipajang di etalase TERAS ANEUK JAMEE. Aku persembahkan sebuah hasil karya dari saudariku yang saat ini berada di Lhokseumawe.
Dengarkan curhat ku..
--------------------------------
Masih ku ingat saat pertama kali bertemu dengan mu setelah sekian tahun tak pernah bersua,..
Pertemuan ini bkn kau dan aku yg meminta, tp ini adalah kehendak Allah swt,..
Hingga aku menorehkan perasaan ku diatas secarik kertas putih bertuliskan kegundahan yg sdh menggunung..
Inilah cerita ku,.. ;
Ingin rasanya kusandarkan kedua telapak tangan ku ke pipi mu sambil berkata ; "maafkan aku.."
Tapi....
Tanganku bener2 tak bisa menjangkau wajahmu walaupun dirimu ada dihadapanku saat itu..
Ingin rasanya aku bersujud di telapak kaki ibu mu sambil berkata " maaf kan aku umi, kenapa semua ini harus terulang lagi,
Kenapa derita hati ini tak bisa lepas dari kehidupan kami berdua, kenapa umi, kenapa....????
Tuhan,..
terduduk aku bersimpuh diatas sajadah itu,..
Memohon sesuatu yg membelenggu hati ku selama ini,
Kapan derita hati ini usai,kapan ..?
Kenapa Tuhan,..
Kenapa engkau pertemukan aku kembali dengan dia,kalau akhirnya hanya derita bathin yg menggores hati,kenapa tuhan.....??
Kenapa bukan ujian lainnya saja yg Engkau berikan
Padaku dan dia,
Aku tak bisa melewati ujian ini, karena aku gak sanggup ...
Aku tak ingin memulai lagi merajut benang cinta yg sudah usang lapuk tergores oleh waktu,..
Aku tak ingin bertemu dia lagi,kalau akhirnya nanti dia pergi meninggalkan kan ku kembali,mungkin pun utk selama nya,..
Sayang..
Ingin rasanya ku genggam erat kedua tangan mu sambil berkata ; " bawa aku pergi dan bahagia kan aku.."
tapi semua itu hanya mimpi..
Kedua tanganmu hanya fatamorgana di mataku..
Aku takut berharap, karena tembok pemisah itu begitu kuat,..
aku takut karena tembok itu terbuat dari amin nya doa malaikat dan disaksikan oleh Allah swt saat ijab qabul itu diikrarkan,..
Maaf kan aku, aku takut..
Kata terakhir yang hanya bisa ku ucapkan
" masih adakah rasa sayang itu untuk ku..?
Masih adakah rasa cinta itu untuk ku ?
Jawab dengan hatimu yg terdalam,.."
Kata terakhir yang ingin kudengar dari mu
" ya,aku masih menyayangimu ,..
Benar aku masih menyimpan sejuta cinta untuk mu walau kamu bukan milik ku lagi,.."
biarkan benang itu usang lapuk dimakan waktu,..
Karena dirimu hanya masa lalu ku,..
Jangan sakiti hati ku lagi,..
******************************************
By; Yulia fh
--------------------------------
Masih ku ingat saat pertama kali bertemu dengan mu setelah sekian tahun tak pernah bersua,..
Pertemuan ini bkn kau dan aku yg meminta, tp ini adalah kehendak Allah swt,..
Hingga aku menorehkan perasaan ku diatas secarik kertas putih bertuliskan kegundahan yg sdh menggunung..
Inilah cerita ku,.. ;
Ingin rasanya kusandarkan kedua telapak tangan ku ke pipi mu sambil berkata ; "maafkan aku.."
Tapi....
Tanganku bener2 tak bisa menjangkau wajahmu walaupun dirimu ada dihadapanku saat itu..
Ingin rasanya aku bersujud di telapak kaki ibu mu sambil berkata " maaf kan aku umi, kenapa semua ini harus terulang lagi,
Kenapa derita hati ini tak bisa lepas dari kehidupan kami berdua, kenapa umi, kenapa....????
Tuhan,..
terduduk aku bersimpuh diatas sajadah itu,..
Memohon sesuatu yg membelenggu hati ku selama ini,
Kapan derita hati ini usai,kapan ..?
Kenapa Tuhan,..
Kenapa engkau pertemukan aku kembali dengan dia,kalau akhirnya hanya derita bathin yg menggores hati,kenapa tuhan.....??
Kenapa bukan ujian lainnya saja yg Engkau berikan
Padaku dan dia,
Aku tak bisa melewati ujian ini, karena aku gak sanggup ...
Aku tak ingin memulai lagi merajut benang cinta yg sudah usang lapuk tergores oleh waktu,..
Aku tak ingin bertemu dia lagi,kalau akhirnya nanti dia pergi meninggalkan kan ku kembali,mungkin pun utk selama nya,..
Sayang..
Ingin rasanya ku genggam erat kedua tangan mu sambil berkata ; " bawa aku pergi dan bahagia kan aku.."
tapi semua itu hanya mimpi..
Kedua tanganmu hanya fatamorgana di mataku..
Aku takut berharap, karena tembok pemisah itu begitu kuat,..
aku takut karena tembok itu terbuat dari amin nya doa malaikat dan disaksikan oleh Allah swt saat ijab qabul itu diikrarkan,..
Maaf kan aku, aku takut..
Kata terakhir yang hanya bisa ku ucapkan
" masih adakah rasa sayang itu untuk ku..?
Masih adakah rasa cinta itu untuk ku ?
Jawab dengan hatimu yg terdalam,.."
Kata terakhir yang ingin kudengar dari mu
" ya,aku masih menyayangimu ,..
Benar aku masih menyimpan sejuta cinta untuk mu walau kamu bukan milik ku lagi,.."
biarkan benang itu usang lapuk dimakan waktu,..
Karena dirimu hanya masa lalu ku,..
Jangan sakiti hati ku lagi,..
******************************************
By; Yulia fh
Bagus juga puisinya. Bagian akhirnya hampir mirip dengan artikel yang ingin ane buat. Tapi masih dalam angan-angan. Apakah rasa itu masih ada?
BalasHapusBukan aku yang bikin puisinya kang :)
Hapusaku ingin dia sayang aku
BalasHapussama seperti dia katakan janji dulu
selalu selalu dan selalu bersamaku
hehehe badus puisinya :)
terimakasih atas apresisasinya :)
HapusPuisi dari hati yang paling dalam ya Mas :)
BalasHapussepertinya iya mas, jika melihat dari isi yang tersirat, apa yang mas abed ungkapkan tadi mungkin saja benar
HapusMembaca puisi ini ... saya menangkap keragu2an yang teramat besar kepada "si dia" dan gugatan kepada Sang Maha Pencipta. Bisakah besok2 gugatan itu ditiadakan penulisnya?
BalasHapusTentu saja bisa jika dia mau mbak.... :)
HapusSaleum,
BalasHapusSedih banget cerita yg terdapat dalam puisi ini Brother..Tapi yah begitu lah kehidupan ya, ada saja tragedinya..:)
Tidak sah hidup jika alur ceritanya datar2 saja ya mbak. hehee
Hapusyang jelas dan perlu diingat bahwa cinta tak harus memiliki.
BalasHapussipp.... masuk deh kata2 mutiara dari bung penho :D
Hapusapa yg akn trjadi pasti trjaadi...
BalasHapusyg lalu biarlah berlalu bersama musimnyaaaa
Sekarang sedang musim hujan, marilah nikmati musim hujan ini. bukan begitu mbak Ri? hahaha
HapusWaduh ini puisi cinta... Trus gimana jawabannya? Pokoknya jgn ada pihak lain yg tersakiti ya bang :) pusing memang kalau masalah hati °˚˚ºo(•̃͡-̮•̃͡) hÎhÎhÎ (•̃͡-̮•̃͡)oº˚˚°.
BalasHapusJika dalam ilmu kedokteran, masalah hati tergolong pada kategori penyakit dalam, memang pusing kita mbak, soalnya gak nampak diluaran
Hapuspuisinya bagus ...
BalasHapusada kegundahan, ada pemberontakan, ada kepasrahan ..
Kok aku malah berfikir ke permen nano nano ya sob, ada manis, ada asem, ada... ada aja..
Hapuswow.. salam buat yang bikin ya Bang..
BalasHapusLink pesbuknya kan dah ada tu kang, samperin aja langsung. wkwkwkk....
HapusMauliatew Puisinya
BalasHapusSalam hanagat dari Medan
Salam hangat juga bang....
Hapuswah puisi sahabatmu itu teramat dalam sob :)
BalasHapustapi masih bisa kok diraba dasarnya :)
Hapuspeuhaba.. abang pinter berpuisi rupanya
BalasHapusBukan puisi aku sob, sumpah... bukan aku yang buat.
Hapusaku juga masih menyayangimu bang :lol: =))
BalasHapusBener? ceyius...??? hihihii...
Hapuskata-kata dalam puisi terpilih dan tertata dengan apik Mas, juga banyak menggambarkan dan membawa rasa..
BalasHapustd lihat judulnya kirain judul lagu heheee
Ternyata judul puisi hahaha
HapusPuisi itu indah, penuh makna dari rangkaian kata yang tertata
BalasHapussalam dari pamekasan madura
trimakasih kang, apapun itu puisinya yg penting adalah maknanya kan kang? :)
Hapussaya kurang mengerti puisi bang, itu artinya apa ya? :)
BalasHapusartinya sedang "GALAU" mbak :)
Hapussalam buat yg bikin puisinya ya... *eh, lha kok aku yg berkaca-kaca* halah...
BalasHapuskalo gitu harus dibuat kinclong lagi tu kaca.... :)
Hapusalahayy,,,yg kyk begini nih bikin melow lagi hehehhe
BalasHapusAh... kok jadi ingat Noah band lagi aku Bu'e....
Hapusbegitulah bila sedang dirundung cinta seseorang akan berubah jadi pujangga ya sob,tapi puisi ini bukan tentang perasaan Dav Dmilano ternyata hehe....
BalasHapusSama sekali bukan mas, sumpah deh... bukan, hahahaaa
Hapus