.jpg)
Hujan selalu meninggalkan genangan dan kenangan, disaat beginilah secangkir kupi menemani duduk manisku diberanda rumah sambil melihat kegembiraan bebek - bebek yang berlarian bersama pasangannya. Heuleuh... kata - kata 'pasangan' itu terkadang membuatku blingsatan dengan mata jelalatan pula. Amboy... hihihi.
Maksudku begini lho, pasangan yang kumaksud itu adalah kue serabi kesenanganku. Kue tersebut sering menemani acara ngopiku dipagi hari diberanda. Namun kali ini kue tersebut tidak ada lantaran peredaran kue serabi cuma berlaku dipagi hari dibawah jam 9 pagi, selebihnya sudah tidak berlaku lagi dan inilah yang menjadikanku blingsatan tatkala menyebutkan kata 'pasangan' tadi. Sementara para bebek masih terus bercengkrama dibawah guyuran hujan dengan senangnya. "Awas demam...!!", teriakku dari rumah pada mereka.
Sewaktu kecil, aku sering secara diam - diam mandi hujan bersama kawan - kawan. Teringat lagi bagaimana pada masa lalu kami saling kejar - kejaran dibawah siraman hujan dengan riangnya. Teringat juga pada saat bermain sepakbola disaat hujan mengguyur, berlari, menendang bahkan berkelahi diakibatkan sesuatu hal yang sepele. Teringat juga bagaimana ayah mengejarku dengan payung yang meneduhi badannya karena tanpa seizinnya aku keluar rumah diam - diam dan bermain hujan diluaran. Sudah bisa ditebak, betisku akan merah - merah setelah dicubit ayah akibat kebandelanku. Tanpa sadar aku tersenyum geli mengingat semua kenangan tersebut yang sudah pasti tidak akan terulang lagi.
Itulah cuplikan memorial masa kecilku disaat hujan, sekarang kembali ke beranda tempat dimana aku sedang duduk manis sambil menatap bebek - bebek yang masih saja bersenda gurau bersama pasangannya. Mereka selalu menyinggahi setiap genangan air sambil membasuhi bulunya seolah - olah genangan air yang terakhir disinggahi itu tidak memuaskan hatinya. Tidak hanya bebek betina, bebek jantanpun tak kalah pula aksinya. Aku menyaksikan semua itu sambil tersenyum geli hingga rasa galau ku karena matahari tidak muncul sedikit terobati. Timbul sebuah pertanyaanku pada pembaca yang kebetulan sudah hadir, pernahkah kalian dicubit oleh ayah dan bundamu karena ketahuan mandi hujan..?
**tulisan yang tidak penting ini tertulis disaat hujan turun supaya hati tidak menggalau lagi**
kalo di tempat saya sekarang udah jarang ada bebek ujan ujan mas, kalo ujan malah bebeknya masuk kandang karena takut air
BalasHapushalaaahaha..benar2 ini post ter lebay mu Pa'e xixixi
BalasHapussaya gak pernah dengan sengaja mandi hujan bang, jadi anak2 juga belum pernah mandi hujan :)
BalasHapuspernaaaaaaahhhhh......... hahaha...
BalasHapusaih... jadi bernostalgia masa kecil.
samaan deeeehh.. postingan terbaru sy juga ttg mandi hujan.. Kl sy dulu gak boleh mandi hujan walopun gak sp di cubit. tp kl anak2 sy skrg justru sy suruh mandi hujan.. hehehe..
BalasHapusNe pelrnah diplasah ama ortu bang gara2 hujan-hujanan, hehehe :D
BalasHapusHahaha saya gak pernah berani mandi hujan, bang .. pengalaman seru ya. Kayaknya anak laki gak seru kalo gak pernah mandi hujan
BalasHapusKLO sekarang ditempat ane udah ga ada bebe sobat.... sedihhh
BalasHapushabis subuhan, ngopi, uenak om :D
BalasHapusmemang saat hujan enaknya ngopi sambil makan cemilan.
BalasHapusKalau masih kecil disaat hujan turun saya selalu mencari kesempatan untuk mandi hujan di halamn pekarangan rumah saja Kang. He...x9. Dan orang tua pada saat waktu itu jelas tidak ada di rumah. Jdi bebas.
BalasHapusSukses selalu
Salam Wisata