Slider

VIDEO

BLOGGING NOTE

KULINER

SEJARAH

ACEH SELATAN

S O S O K

Gallery

» » On January 07

Termenung ku disudut ruangan ini, mengenangmu yang semakin hari membuat hidupku berwarna. Diantara gelak canda yang pernah terurai masih membayangkan kehangatan. Menyelusup hangat kedalam sanubari sehingga lambat laun akupun harus mengenangmu, mengingatmu disetiap jeda istirahatku. Diantara kata yang pernah terucap dulu adalah tentang indahnya pelangi tanpa awan dan suatu saat kitapun ingin menatapnya berdua. Aku memang masih mengingat kata – kata itu seakan sudah terpatri dilubuk hati tatkala kulihat pelangi itu muncul setelah hujan. Pun kuingat juga saat kau berkata bahwa suatu hari nanti pelangi itu akan muncul didalam bahtera yang akan kita kayuh menuju samudera bahagia.

Kita telah menggambarkan keindahan dunia dengan hati pada sebuah kanvas putih, mewarnainya dengan rasa sayang lalu lukisan yang indah itu kita bentangkan dengan kekuatan cinta sehingga menghadirkan keharuan dan kekaguman mereka. Lukisan itu
memang sangat indah karena mewakili hati kita yang hangat oleh kasih dan sayang. Didalamnya ada kita yang sedang duduk berdua dibawah rimbunnya akasia sembari menatap pelangi yang terang. Engkau tersenyum senang karena itu yang terlihat dari rona wajahmu yang selalu kukenang. Engkau pun terlihat bahagia seperti yang kudengar dari tutur kata yang terkadang mendesah desah disaat badanmu bersandar pada bahuku. Sementara karena tidak mampu lagi meluapkan kebahagiaan tersebut, telah kusentuh lembut keningmu dengan bibirku kemudian kupeluk engkau dan kulupakan diri.

Namun kita telah lupakan sesuatu yang harus terjadi dan berjalan sesuai garis. Saat kita pandangi pelangi di kanvas putih yang telah kita warnai itu memang tidak terlihat apapun tentang garis melintang itu. Hanya keindahan dan melulu keindahan yang tampak padahal hari akan berganti dan dunia terus saja berputar tanpa mampu untuk diraba akan terjadi apa setelah ini. Aku dan kau memang telah mabuk oleh beberapa kalimat sehingga tanpa menyadari bahwa ketetapan sudah menanti. Lalu kita luruh diantara derai kanvas yang terkoyak rapuh...  

o-o-o-o-o-o-o

Ehm,.... Sudah 12 tahun kisah itu berlalu menyisakan manis dan pahit, namun masih saja tak mau hilang dari fikiranku. Cinta pertama yang kandas, Semakin ingin dikubu malah selalu muncul tatkala mata ini melihat pelangi yang muncul setelah hujan.
Selamat ulang tahun sajalah kuucapkan padamu wahai dikau yang pernah mengajarku menjadi seorang lelaki, denganmu aku telah belajar banyak tentang cinta dan pengorbanan... “ on January 07,

@ternyata dmilano bisa juga lebay, hahaha....

SETELAH MEMBACA ARTIKEL DIATAS, BAGAIMANA PENDAPATMU..

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

12 >>Komentar :

  1. jiaaahh,,
    romantis juga ya bang??
    trs siapa ini yang lagi ultah?? hehehe

    BalasHapus
  2. lebay? keren ah ini mah bang ;)

    BalasHapus
  3. @Lidya - Mama Pascal Mudah2an saja beliau juga membaca celotehan ini mbak,.. hhhehe

    BalasHapus
  4. @mabrurisirampog Romantis dadakan bang, gara - gara ujan awak jadi lebay gini. yang ultah si mantan versi Nidji.

    BalasHapus
  5. @Orin
    Masa sieh...?? mbak orin bisa aja, ungkapan lebay gini manalah keren

    BalasHapus
  6. Ini mah lebay plus galau bang..hehe
    #peace
    met ultah deh bwt yang ultah..

    BalasHapus
  7. @cakYun Wkkwkwkk.... doble kena nya cak,...

    BalasHapus
  8. @Nyi PeDe trimakasih sob.... semoga dia membacanya

    BalasHapus
  9. Selamat ulang tahuuun. Eamng siapa yang ulang tahun?

    BalasHapus
  10. @Una
    Hmmmm.... buka rahasia deh jadinya hehee... anu mbak una, wanita yang 12 tahun yang lalu sukses menjadikan saya sbg org yang mengerti perempuan. namanya gak bole disebutkan..

    BalasHapus

Silahkan Beri Tanggapanmu Tentang Post diatas ^_^