Kalau masih merasa mengantuk, bawaan tubuh selalu saja malas melakukan sesuatu. Mau bangkit dari tempat tidurpun enggan seakan – akan kasur kapuk itu adalah tempat yang paling enak sedunia. Walaupun suara ayam jagoku sudah serak – serak becek berkukuruyuk memanggilku untuk segera menyediakan jatah buat mereka, akan tetapi semua itu seperti masuk telinga kanan dan keluar lagi dari telinga kiri. Aku malas untuk perduli. Lalu lambat laun terdengar jua lantunan “kata – kata mutiara” dari istriku yang terkadang getas kemudian ketus lalu melengking tinggi berusaha untuk mengalihkan perhatianku dari kasur kapuk ini.
Oh, istriku... tidak tahukah kau saat ini suamimu sangat mengantuk? keluhku dalam hati sambil menutup muka dan telinga rapat – rapat dengan bantal tapi tak lupa kurenggangkan bantal itu sedikit untuk bernapas.
Oh, istriku... tidak tahukah kau saat ini suamimu sangat mengantuk? keluhku dalam hati sambil menutup muka dan telinga rapat – rapat dengan bantal tapi tak lupa kurenggangkan bantal itu sedikit untuk bernapas.
Memang saat itu hari minggu, dan malamnya aku telat tidur. Bukan karena niat begadang atau hura – hura seperti kebiasaan (beberapa) anak lajang sekarang namun semua itu terjadi akibat over dosis. Memang, ode ( baca: over dosis) kali ini sangat jauh dari nama narkoba akan tetapi efeknya hampir sama dengan salah satu zat psikotripika. Apa itu? Tentu demikian pertanyaan sahabat. Hahaha.... aku tau kok, jadi gak usah bohongi hati nuranimu yang terdalam itu, ciee.... jujur saja, jangan ada dusta diantara kita. Cieeeee... lagi.
Sstt... aku mau buat pengakuan. Aku ode karena minuman. Aku khilaf malam itu karena larut dalam suasana gembira dengan sahabat – sahabatku. Salah seorang sahabatku yang berasal dari dataran tinggi Gayo mengajak kami minum bersama dirumahnya. Aku sih bersedia aja karena jam pesiar masih berlaku. (inpo: jam pesiar itu antara jam 7 s/d jam 10.30 malam. Itu aturan istri, katanya sih untuk kesehatanku juga). Nah malam itu aku dan dua teman lainnya disuguhi masing – masing secangkir. Minuman yang berwarna hitam kecoklat – coklatan tersebut sangat nikmat dan susah kujabarkan dengan kata – kata karena minuman yang kami nikmati itu termasuk golongan minuman yang tersohor didunia. Sambil ngobrolin tentang Nikita Willy sampai ke Lionel Messi, tak terasa minuman itu sudah banyak masuk keperut dan tanpa malu – malu lagi rubrik bersendawa dibuka.
Setelah acara minum – minum itu selesai akupun pulang untuk menjumpai istri tersayang dirumah. Tak lupa memberi salam akupun masuk ke rumah dan melaksanakan kewajiban – kewajiban yang seharusnya kulakukan.
Waktu berlalu tanpa terasa, mataku menatap pada jam dinding yang telah menunjukkan pukul 03. 17 Wib. Sudah hampir pagi begini tapi mataku kok belum mengantuk seperti malam – malam yang lalu. Sewaktu ku coba menggerakan sel – sel otakku untuk berfikir juga masih mendapat respon yang baik. Sementara istriku sudah pulas lelap dengan tenangnya seakan – akan nyanyian jengkrik diluar itu laksana sebuah simfoni pengantar tidur saja. Jujur saja aku iri karena dia bisa tidur sementara aku tidak. Pasti akibat minuman tadi pikirku. Lalu aku ingat, sebagai anak gayo sudah pasti yang ku minum tadi minuman asli dari kampungnya. Halahaii.... Aku telah meminum kopi gayo terlalu banyak. ( inpo lagi: kopi gayo sangat cucok untuk menemani aktivitas ronda malam dan begadang karena tidak menyebabkan kantuk, dijamin mata anda nyalang sampai pagi).
Akibatnya ya begini ini, aku mengantuk karena kurang tidur. Aku malas keluar kamar karena kurang tidur. Aku malas ngasih makan ayam juga karena kurang tidur. Aku malas ngapa-ngapain hari itu karena aku mengantuk. Aku ode (baca: over dosis) karena kopi gayo.
Begitulah...akhirnya, telingaku harus betah mendengar lantunan “kata – kata mutiara” dari istri yang sebentar masuk kekamar dan kemudian keluar lagi sambil mendengus kesal. Dengan sudut mata yang hampir terkatup aku memandanginya saja sambil mempererat pelukan pada bantal guling.
Masih ada yang mau sepertiku? Kalau bisa jangan telat – telat tidur ya sob. Lebih nyaman rasanya mendengar kokok ayam daripada mendengar suara istri yang ngomal – ngomel karena suaminya telat bangun pagi. Satu hal lagi, walaupun malamnya kita minum kopi, sebaiknya jangan banyak – banyak dan paling penting teliti dulu kopi tersebut berasal dari daerah mana. Hahaha...
hahaha nyindir para istri ya apa kabar bang? maaf baru bisa berkunjung lagi
BalasHapusEnggak nyindir kok mbak, hahaha... ampyun deh!!
HapusWah.. Kopi Gayo. Belum pernah dengar tuh. Pengen nyobak deh. Tapi gak berani banyak banyak, ntar ode. hahaha :D
BalasHapusBagi penikmat kopi, nama kopi gayo sudah pasti mereka tau mbak.
Hapussialnya aku malam itu, sehingga ode
Baru kali ini dengar kopi gayo. saya juga pernah ngalami gak bisa tdr sampai shubuh dan alhamdulillah gak ada yg ngasih kata-kata mutiara, kecuali jika ada ibu saya..hehehe
BalasHapusBukan gara - gara kopi kan? hehhehee...
Hapushahaa..
BalasHapuskasihan yang udah punya istri..
yang lajang masih aman toh dari nyanyian pagi itu.
xixiixixi
yeee... gak juga kok dek, lebih nyaman jika sudah punya istri. Yang jelas hidup sudah teratur daripada yang masih lajang, hehehe...
Hapushaha...enk dnger kokok ayam pagi hari kang... :D
BalasHapusBetul kang, tau kenapa kang? sebab kalau kita mendengar kokok ayam itu nada nya itu itu aja, kalau nada re, seterusnya re. cb kalau istri yang ngomel, dari A sampai Z habis dibahas, hahaha...
Hapusalhamdulillah ngga suka kopi :D
BalasHapuskebung dong perutnya gara" si item :D
Subhanallah, ternyata demikiankah dirimu mbak. :)
Hapuskupikir dirimu suka ngopi, hehehe...
asal sesuai aturan, dipastikan tidak akan kembung. (sudah terbukti berdasarkan pengalaman)
wahh, aku malah pencadu kopi lho, tp blm prnh sih susah tdr gara2 kopi..
BalasHapusbiasanya kopi cm bikin maagku kambuh dan muntah2,hahaha..
Pada dasarnya kejadian seperti ini belum pernah kualami mbak enny sebab perut dan tubuh ku sudah biasa sejak SD ngopi. Tapi dimalam tersebut salah satu kopi yang bisa membuat mata "ngejreeng" sampe pagi itu banyak kuminum sehingga terjadilah seperti dalam tulisan ini. Kalau kopi gayo sih disarankan gak boleh banyak2 diminum apalagi kopinya gak dicampur sewaktu diproses menjadi bubuk.
Hapushihihi,,, untung ayah Osar gak suka kopi bang, paling2 kopi susu sachet itu, jadi gak mungkin Ode. kalo pagi2 telat bangun, tinggal dicemberutin, pasti takut,, hihihi..
BalasHapusberarti gak perlu lagi menggunakan lantunan kata kata mutiara dong mbak?
HapusKopi singa itu setahu saya sudah dicampur entah dengan bubuk gandum entah dengan bubuk beras pak sehingga daya tendangnya gak begitu terasa bagi yang meminumnya. Kebetulan yang saya minum malam itu bubuk kopi tulen, sehingga Ode jadinya, hehehe
BalasHapusKalau kopi bikin ngantuk hilang udh banyak..Tapi kalau Kopi Bikin Ngejreng cuma ada pada Golden Coffe :D
BalasHapusah kopinya sudah dimodifikasi mana enak lagi, hahaha..... lebih enak yang tulen tanpa campuran apapun kecuali gula. itu baru kopinya lelaki, jiaaahhh.... wkwkwkkk....
Hapuswah.. Untung ane kagak doyan kopiii.... :D satu lagi yang gak bisa bikin tidur.. yaitu Lapeeeeeeeer...gkgkgkgkgkkgkg
BalasHapusmakanya sediakan mie saset dirumah buat jaga2 kelaparan ditengah malam sob.... tips ini sangat berhasil loh.
HapusWkwkwk, kata mutiara LOL. Baru paham kata mutiara, setelah ngulang baca hihi XD
BalasHapusiya mbak Una, kata - kata mutiara yang memerahkan kuping, hahaha...
HapusIya, saya sepakat dengan yang terakhir itu... Tapi saya belum ada istri... jadi, tidur sampai pagi kayaknya gak masalah... :-D
BalasHapuspuas2in dari sekarang sob, mana tau setelah punya istri berlaku peraturan baru, hihihi..
HapusJadi pengen nyicipin kopi gayo. Kata temen2 saya rasanya mantap.
BalasHapusmemang mantap sob, tapi saya biasanya gak begitu rutin minum kopi gayo. tapi kalau kopi kampung sendiri memang setiap hari. beda kualitasnya.
HapusKopi Gayo di suguhkan dalam secangkir kupi. Secangkir kupi sih nggak masalah. Tapi kalau terus-menerus ya bisa over dosis pak. He..he..
BalasHapuskwkwkwkk... ngak nyadar sob, keenakan ngobrol....
Hapus