Slider

VIDEO

BLOGGING NOTE

KULINER

SEJARAH

ACEH SELATAN

S O S O K

Gallery

» » Aneuk Jamee dan Bahasa (1)

Aku adalah aneuk jamee, sebutan bagi suku jamee di aceh. Bahasa jamee merupakan bahasa sehari – hari dalam bergaul dan bersosialisasi dikampungku yang berada di sebuah kecamatan bernama kluet selatan.

Nama kampungku adalah Suaq Bakung yang berpenduduk lebih kurang 1391 jiwa, dengan mata pencaharian utamanya adalah bertani sebanyak 60 %, pegawai negeri sipil 35% dan nelayan sebanyak 5%.

Dikampungku yang damai tersebut dihuni oleh banyak pendatang dari luar desa disebabkan oleh terjadinya perkawinan dan juga oleh tugas dinas bagi pegawai negeri sehingga terdapat beberapa bahasa yang sudah berasimilasi dengan bahasa jamee dan membuatnya sedikit berbeda dengan pengucapan bahasa jamee dari daerah tetangga yang juga menggunakan bahasa jamee itu.

Seperti yang pernah kutulis di blog satu lagi tentang suku aneuk jamee, bahasa jamee memang asalnya dari minangkabau yakni dari daerah pariaman. Pernah suatu ketika aku sedang berada disebuah taksi yang mengantarkanku dari terminal terpadu kota padang ke lubuk kuranji, aku bercakap – cakap dengan sopir dan karena aku juga menggunakan bahasa ‘minang’ tatkala ngobrol dengan si supir, lantas dia mengira aku ini orang pariaman padahal bahasa yang kugunakan sewaktu ngobrol tadi adalah bahasa jamee.

Bahasa jamee merupakan sebuah bahasa yang sudah dileburkan dengan beberapa bahasa antara lain bahasa aceh dan juga bahasa keluwat. Kedua bahasa itu adalah bahasa yang terdapat di aceh selatan, namun karena mayoritas masyarakat suaq bakung berbahasa jamee akhirnya hanya beberapa orang saja yang menggunakannya walaupun pada dasarnya beberapa kosa kata diantara tiga bahasa tersebut banyak yang sama mungkin cuma beda huruf vokalnya saja sehingga tanpa harus belajar pun kita juga akan tahu maksudnya hanya dengan memperhatika  kosa kata yang digunakan.

Coba simak sebuah kalimat berbahasa jamee berikut.

Pengucapan dalam bahasa jamee
“ Ambo kinin tangah sakola “
keterangannya begini: Ambo (saya) kinin (kini/sekarang) tangah(sedang) sakola (sekolah).

Pengucapannya dalam bahasa aceh yang umum diaceh selatan begini:
Loen Jinoe teungoh sikula
keterangan: Loen (saya) jinoe (kini/sekarang) tengoh (sedang) sikula (sekolah)

Dan pengucapan dalam bahasa kluwat (bahasa kluet)
Aku sendah tengah sikulo
ketarangan: aku (aku) sendah (kini/sekarang) tengah (sedang) sikulo (sekolah)

Dari tiga bahasa yang umum di aceh selatan itu, terdapat kosa kata yang sama dan hampir sama yaitu sekolah (sakola, sikula, sikulo) dan sedang (tangah,tengoh,tengah). Jumlah kosa kata yang hampir mirip itu sebanarnya banyak namun akan dibahas dilain cerita pula.

Penggunaan kata yang hampir mirip tersebut telah memudahkan masyarakat aneuk jamee berkomunikasi dengan mayarakat lain yang menggunakan bahasa aceh dan bahasa kluwat karena tanpa harus mempelajarinyapun dari kosakata yang digunakan sudah bisa diambil kesimpulan. 
(bersambung)

SETELAH MEMBACA ARTIKEL DIATAS, BAGAIMANA PENDAPATMU..

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

49 >>Komentar :

  1. wow, bahasa daerah itu memang menarik :)

    BalasHapus
  2. kalo yang di percakapan 1 dan 3, dhe masih bisa ngerti artinya.. tapi kalo yang di percakapan 2, bener2 gk mudeng.. jauh bener soalnya.. wes, belajar bahasa palembang aja mas, mudah.. :D

    BalasHapus
  3. Loen cuman mufom yang teungoh mantong bang... yang sa dan lhee hana mufom... hehe...

    saleum teungoh malam bang... :)

    BalasHapus
  4. Berarti di Aceh pun juga banyak bahasa ya mas... @_@

    BalasHapus
  5. saya cuma ngerti yang bahasa jamee..."ambo kinin tangah sakola".. memang mirip bahasa minang/padang ya bang....saya pernah tinggal beberapa tahun di pekanbaru...jadi sedikit2 jadi tau bahasa minang ..berarti di aceh banyak juga ya bang bahasa daerah yang di pake...?

    BalasHapus
  6. Bahas ketiga bisa dipahami tanpa terjemah
    baris kedua itu lho beda banget dan baru saya dengar

    he... di madura ada 4 kabupaten beda logat dan ada juga sedikit perbedaan kosa kata

    BalasHapus
  7. @ngetik.com:memang menarik mbak, tapi bagi sebagian lainnya malah membosan.

    BalasHapus
  8. @dhenok habibie:xixixi.... bahasa negeri sendiri aja aku banyak yang belum paham mbak dhe, :)

    BalasHapus
  9. @alaika abdullah:hehehe... hana peu kak alaika, singoh pasti na watee netepeu bahsa bahsa nyangna di nanggroe geutanyo.. :)
    saleum chit dari loen tuan kak...

    BalasHapus
  10. @Una:sangat banyak mbak una, yang sudah umum saja udah ada 9 bahasa lho. dan sepertinya masih ada lagi..

    BalasHapus
  11. @Mami Zidane:bahasa aceh yang umum digunakan, namun di daerah aceh selatan penggunaan bahasa jamee yang lebih dominan mbak. jika ada orang minang yg datang ke tempat kami seperti dia merasakan kehidupan dikampungnya sendiri, karena semua kami pake bahasa yang dikenalnya dengan baik...

    BalasHapus
  12. @Djangkies:Begitulah pak Ies, saya ini walaupun tinggal diaceh tapi suku saya adalah suku aneuk jamee, ayah dari suku kluwat(kluet- biasa disebut) dan ibu dari suku aneuk jamee, gak ada acehnya kan? tapi saya tetap orang aceh pak. hehehe

    BalasHapus
  13. ambo niar :D

    bahasa daerah beraneragama yaa om dee... kalau bahasa nya aku manies apaan om ?

    BalasHapus
  14. @Citro Mduro:memang sulit memahami bahasa yang kedua itu kang, itu bahasa aceh. Orang- orang sempat bilang, lebih enak belajar bahasa inggris ketimbang belajar bahasa aceh, hahahaa.....
    mengenai logat, dalam berbahasa aceh pun banyak terdapat kang, misalnya logat bahasa aceh dari aceh selatan dan aceh bagian tengah itu berbeda. apalagi jika suku kluet (kluwat) berbahasa aceh, sangat mudah menandai bahwa dia berasal dari suku kluet.

    BalasHapus
  15. kalo di hitung2 bahasa daerah di indonesia kayaknya banget ya, di aceh aja masih banyak apalagi 33 propinsi :) tapi bahasa utama ttp indonesia ya hehe

    BalasHapus
  16. wahhh ternyata asyik juga yach belajar bahasa daerah.....

    BalasHapus
  17. Indonesia kaya akan bahasa. Ajib, kunjungan perdana sob^^ salam kenal.

    BalasHapus
  18. di jamee jg byk org padang ya pak ?
    sekalian nagih K ni pak ...plis pulangin yaaa :(

    BalasHapus
  19. bingung bacanya... hoihihih
    perlu nih belajar bahasa daerah :)

    teruskan iaa nulis dbahasa daerahnya...
    pengen ikud belajar akuh :)

    BalasHapus
  20. @Niar Sri Sadono Ningrum: hahaha... niar... niar, kalau ngucapin sya manis itu, bahasa acehnya "Loen mameh.." bahasa jamee nya "ambo manih..." kalau bahasa kluwatnya " Aku mis..."
    gitu niar...

    BalasHapus
  21. @Yayack Faqih:Bahasa indonesia kan bahasa persatuan mas, ya itu sudah jelas :)

    BalasHapus
  22. @Nia:Kalau ada kemauan memang asyik mbak, heheehe

    BalasHapus
  23. @Faizal Indra kusuma:Salam kenal juga,
    Syukur ya kita tinggal diindonesia yang kaya akan bahasa dan keaneka ragaman budaya :)

    BalasHapus
  24. @mimi RaDiAl:Orang padangnya gak ada lagi Bu, mungkin cicit-cicit nya yang banyak didaerahku itu. namun semua tidak merasa bahwa mereka orang padang karena dalam hati mereka tetaplah mereka itu orang aceh walaupun sukunya suku jamee.
    Mengenai hrup "K" itu katanya hari sabtu dia balik bu, tunggu aja...

    BalasHapus
  25. @adeuny:Sebenarnya tulisan ini bukan sebagai ajang belajar silat, eh..belajar bahasa daerah. Aku cuma mau share aja proses asimilasi bahasa minang kedalam lingkungan aceh. tapi jika mau belajar tempatnya ada kok... mau?

    BalasHapus
  26. wah, bisa diterbitkan jadi kamus bahasa daerah tuh ..pasti menarik

    BalasHapus
  27. Jadi berasal dari pariaman ya aslinya. Tapi sudah berkolaborasi dengan bahasa daerah lain sehingga muncullah bahasa jamee gitu kan kang.
    Kalau Aceh singkil pakai bahasa apa itu kang, soalnya temenku dari sana malah nggak bisa bahasa Aceh. Tapi kalau bahasa padang malah paham sekali kang.

    BalasHapus
  28. wah kaya akan bahasa ternyata ya . . . .

    BalasHapus
  29. @HP Yitno:Bahasa jamee asalnya dari pariaman menurut sejarahnya kang. Lantaran proses asimilasi dgn bahasa aceh lalu melahirkan bahsa aneuk jamee. Disingkil menggunakan bahasa singkil kang, bahasa tersebut mengacu pada bahasa yang ada di sibolga...

    BalasHapus
  30. @Ririe Khayan:Nanti akan kupikirkan bagaimana caranya agar bisa di buat sebagai kamus panduan, hehehe...

    BalasHapus
  31. @Susu Segar:Indonesia memang kaya dengan bahasa... :)

    BalasHapus
  32. wah, ikutan belajar bahasa aceh nih sob, sepertinya continued kan ?

    BalasHapus
  33. pernoe Rose bahasa Jamee lah bg Dee :)

    BalasHapus
  34. @Stupid monkey:heheehe...kontinue nya nanti itu mengenai proses asimilasi bahasa jamee itu kedalam masyarakat aceh didaerah tersebut sob....

    BalasHapus
  35. @RoseDyanaManaf:nyan... leubeh mangat meruno langsong mantong dek hai, jelah dan meunyo na salah langsong diklarifikasi. kiban? hahahaa

    BalasHapus
  36. Belajar bahasa aceh di sini sahabat.
    Dan saya ijin jadi followers sini sahabat 18
    Terima kasih

    BalasHapus
  37. Saya punya teori bahwa suku Jamee awalnya adalah para Frontliner kesultanan Aceh di daerah Minang sebelum dikalahkan Belanda dan terjadinya Plakat Panjang. Mereka membawa pulang tradisi Minang karena telah lama bermukim disana. Sayangnya belum ada ahli yang meneliti hal ini (setahu saya)...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu memang orang Minang belajar agama ke negeri Aceh. Di Pariaman yang terkenal itu adalah Syekh Burhanuddin Ulakan yang belajar kepada Syekh Abdul Rauf di Singkil. Mengenai teori tengku diatas, belum bisa diterima karena belum ada bukti yang meyakinkan. Sebagaimana tengku katakan, penelitian ahli tentang hal ini belum terdengar.

      Hapus
  38. @Blog Keperawatan:Yupss.... silahkan sob. trims sudah mampir

    BalasHapus
  39. @tengkuputeh:Boleh - boleh saja punya teori berlainan tengku, namun saya sebagai aneuk jamee punya rangkuman tersendiri mengenai sejarah tersebut. Sudah setahun saya berusaha mengumpulkan informasi tentang suku saya ini. Alhamdulillah, kemaren sempat bertemu dengan orang2 tua jameun dan menceritakan tentang ini.

    BalasHapus
  40. @dmilano:
    Untuk menambah khanzanah pemikiran baru boleh saya dibagi pengetahuan sejarah menurut bung dmilano :D

    BalasHapus
  41. mamaku asli tapaktuan..tapi bahasa yg di gunakan sehari-hari di bahasa aceh...dan belum pernah dengar dia pake bahasa jamee..
    tapi katanya dia bisa ,aku pengen banget bisa ke tapaktuan..
    aku asli aceh selatan ,tapaktuan . gak bisa bahasa aceh ,gak bisa bahasa jamee ,apa lagi kluet ..
    kelamaan di kampung orang sich,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada mmg bberapa orang yang tidak menggunakan bahasa jamee didalam pergaulan keluarganya dgn berbagai alasan tertentu, dan salah satunya adalah nenek moyang mereka yg masih kuat dg tradisi bahasa aceh. Namun secara global ditapaktuan penggunaan bahasa jamee sudah umum diucapkan. Semoga suatu saat bisa pulang ke tapaktuan sob.... :)

      Hapus
  42. terjawab sudah..he..he...
    selama ini rada bingung baca status FBnya
    kirain si abang ini orang Minang yg tinggal di Aceh

    BalasHapus
  43. Aceh selatan 65% bahasa aceh tapi ada 5 kecamatan termasuk tapak tuan di huni aneuk jemee maka nya seolah olah aceh selatan aneuk jamee karena orang kalau ke aceh selatan pasti ke tapak tuan.

    BalasHapus
  44. Aceh selatan 65% bahasa aceh tapi ada 5 kecamatan termasuk tapak tuan di huni aneuk jemee maka nya seolah olah aceh selatan aneuk jamee karena orang kalau ke aceh selatan pasti ke tapak tuan.

    BalasHapus
  45. maaf bg saya mau koreksi sedikit
    setau saya klo bahasa kluet nya sekolah bukan sikulo tapi sekulo. trus klo sedang bukan tengah tapi dang
    contoh ( aku sendah dang sekulo)
    itu sih setau saya, maaf klo saya slah bg
    #kluettimur

    BalasHapus
  46. Apa kabar dalam bahasa jame apa min penasaran ni

    BalasHapus

Silahkan Beri Tanggapanmu Tentang Post diatas ^_^